Jumat, 11 Mei 2012

Sii Warna Warni Bermanfaat :D



   








RINGKASAN
Bali sebagai salah satu daerah tujuan wisata yang paling digemari memiliki banyak kekhasan tersendiri. Tidak hanya kebudayaannya tetapi pemandangan daerah Bali yang indah dengan hamparan sawah yang hijau menjadikan Bali sebagai daerah tujuan wisata . Tetapi dewasa ini pemandangan yang sering kita lihat di wilayah Bali bukan lagi pemandangan hijau yang indah. Tanah sebagai media hidup pohon sudah beralih fungsi sebagai media pembangunan.
Dari permasalahan diatas maka timbullah ide untuk mencari media penanaman pohon selain tanah dimana media ini tidak hanya mengatasi krisis tanah di Bali tetapi juga meningkatkan minat masyarakat untuk membuat lingkungan hijau. Media ini diharapkan dapat beradaptasi dengan keberadaan lahan yang semakin sempit. Dan media tersebut adalah “Hidrogel”.“Hidrogel”adalah media penanaman pohon yang sangat efektif karena “Hidrogel” dapat diletakkan dimana saja,selain itu media ini sedikit memerlukan air dalam melaksanakan fungsinya. Penanaman menggunakan media ini sangat mudah,bersih serta hasil dari tanaman juga akan sangat cantik. Dengan adanya media ini sangat diharapkan antusias yang tinggi dari masyarakat Bali untuk menanam pohon demi mewujudkan Baliku hijau sebagai salah satu provinsi pendukung Go Green.
“Hidrogel”  adalah polymer yang mengandung dan dapat menyerap air. “Hidrogel” bisa biodegradable, bisa pula tidak. Karena sifat-sifat ini “Hidrogel” sangat berguna untuk absorbant/ water resevoir, immobilisator dan release bahan-bahan tertentu dan “Hidrogel” memiliki prospek untuk tissue engineering. Dengan berbagai keunggulan yang dimiliki oleh “Hidrogel” serta perawatan yang sangat mudah, maka dapat dipastikan “Hidrogel” akan menjadi media penanaman yang paling diminati oleh masyarakat Bali. Media ini juga tidak menuntut lahan yang luas karena menanam menggunakan media ini dapat kita letakkan dimana saja seperti di atas meja, di sudut ruang kerja, di dapur, di ruang keluarga, ataupun di teras rumah. Jadi sangat tepat jika kita menggunakan “Hidrogel” sebagai media pengganti tanah untuk menanam pohon guna mewujudkan Baliku hijau sebagai provinsi pendukung Go Green.



PENDAHULUAN
Latar Belakang
Bali sebagai salah satu daerah tujuan wisata yang paling digemari memiliki banyak kekhasan tersendiri. Kekhasan Bali begitu kaya akan kebudayaan sebagai warisan dari nenek moyang. Tidak hanya kebudayaannya tetapi pemandangan daerah Bali yang indah dengan hamparan sawah yang hijau menjadikan Bali sebagai daerah tujuan wisata . Alami alam pedesaan dengan pohon – pohon yang menghiasi menjadikan daya tarik tersendiri bagi wisatawan baik lokal ataupun luar negeri. Wisatawan umumnya berkunjung ke Bali untuk menikmati panorama alam yang masih alami, menjauhkan diri dari hiruk pikuk kebisingan ibu kota, serta untuk menghirup udara segar yang belum tercemar CO2.
Tetapi dewasa ini pemandangan yang sering kita lihat di wilayah Bali bukan lagi pemandangan hijau yang indah. Hutan serta taman kota yang dulu menghiasi Bali kini menjadi bangunan perkantoran ataupun tempat rekreasi. Lahan – lahan kini mengalami kekrisisan untuk ditanami. Tanah sebagai media hidup pohon sudah beralih fungsi sebagai media pembangunan. Hal ini sedikit tidaknya mempengaruhi kunjungan wisatawan ke Bali. Wisatawan tidak lagi menemukan pemandangan alam dengan udaranya yang sejuk. Bali dimata wisatawan ibaratkan tiruan ibukota. Permasalahan ini sudah dicarikan solusi dengan mencanangkan gerakan penghijauan tetapi selama ini penghijauan belum mendapat perhatian yang maksimal dari masyarakat setempat. Masyarakat umumnya menganggap penghijauan merupakan kegiatan dengan nuansa kotor tanah. Selain itu penghijauan yang selama ini dilakukan kurang maksimal terasa manfaatnya karena biasanya pohon yang ditanam pada saat penghijauan tidak akan dirawat.  
Dari permasalahan diatas maka timbullah ide untuk mencari media penanaman pohon selain tanah dimana media ini tidak hanya mengatasi krisis tanah di Bali tetapi juga meningkatkan minat masyarakat untuk membuat lingkungan hijau. Media ini diharapkan dapat beradaptasi dengan keberadaan lahan yang semakin sempit. Dan media tersebut adalah “Hidrogel”, “Hidrogel” adalah media penanaman pohon yang sangat efektif karena “Hidrogel” dapat diletakkan dimana saja,selain itu media ini sedikit memerlukan air dalam melaksanakan fungsinya. Penanaman menggunakan media ini sangat mudah,bersih serta hasil dari tanaman juga akan sangat cantik. Dengan adanya media ini sangat diharapkan antusias yang tinggi dari masyarakat Bali untuk menanam pohon demi mewujudkan Baliku hijau sebagai salah satu provinsi pendukung Go Green.

Perumusan Masalah
1.    Keberadaan pohon di Bali yang semakin berkurang akibat dari  krisis tanah.
2.    Berdasarkan permasalahan tersebut, maka program karya tulis ini ingin memperkenalkan suatu produk media penanaman yang efektif dan efisien, yaitu : “Hidrogel”
3.    Diharapkan media “Hidrogel” ini dapat menjadi pemicu bagi masyarakat untuk menanam pohon demi mewujudkan Baliku hijau.

Tujuan Penulisan
1.    Memperkenalkan suatu solusi media penanaman pohon yang efektif dan efisien, yaitu “Hidrogel”
2.    Meningkatkan antusias masyarakat untuk menanam pohon demi mewujudkan Baliku hijau.
3.    Menanamkan konsep Baliku hijau demi menjadikan Bali sebagai salah satu provinsi pendukung Go Green melalui “Hidrogel”.

Manfaat Penulisan
1.    Menghasilkan produk “Hidrogel” sebagai salah satu solusi media penanaman pohon di Bali.
2.    Meningkatan animo serta kesadaran masyarakat Bali untuk melakukan tindakan kecil bersifat global melalui penanaman pohon menggunakan “Hidrogel”.





Telaah Pustaka

Peranan pohon
            Pohon tidak hanya memiliki peranan sebagai sandang,pangan, papan ataupun hanya dijadikan penyaluran hobi oleh masyarakat yang menggemari dunia botani. Tetapi sadarkah kita bahwa pohon adalah paru – paru dunia. Pohon adalah menghasilkan O2 bagi kehidupan di bumi. Pohon juga berperan vital guna menyerap kadar emisi CO2 di udara. Jika pohon keberadaannya semakin berkurang maka dapat dipastikan efek rumah kaca akan semakin meningkat. Dan hal ini akan berdampak pada kehidupan bumi kedepannya.

Krisis tanah
            Tanah merupakan sumber daya pembangunan yang memiliki sifat persediaannya terbatas dan tidak dapat bertambah. Oleh karena itu dalam penggunaan tanah perlu diarahkan pada penggunaan tanah yang sesuai dan mempertimbangkan aspek keberlanjutan agar kelestariannya tetap terjaga dan mampu menampung kegiatan masyarakat yang terus berkembang. Salah satu bentuk penggunaan tanah yang seringkali kurang bijaksana dan kurang mempertimbangkan aspek keberlanjutan adalah penggunaan tanah sebagai media pembangunan. Hal ini tentu saja menyebabkan berkurangnya keberadaan tanah sebagai media penanaman pohon.

“Hidrogel”
            Pada dasarnya “Hidrogel” adalah polymer yangg mengandung dan dapat menyerap air. “Hidrogel” bisa biodegradable, bisa pula tidak. Karena sifat-sifat ini “Hidrogel” sangat berguna untuk absorbant/ water resevoir, immobilisator dan release bahan-bahan tertentu dan “Hidrogel” memiliki prospek untuk tissue engineering. Di beberapa tempat, campuran antara “Hidrogel” dan tanah untuk memperlambat kekeringan air pada tanaman atau untuk maksud pengaturan pemupukan sudah dikembangkan.
“Hidrogel” merupakan senyawa hasil perkembangan di bidang perkebunan yang konon mampu menyimpan 400 kali lipat dari berat air. Karena sifat inilah “Hidrogel” mampu menggantikan media tanah, batu, atau air sekalipun. Selain terlihat lebih indah, menanam dengan menggunakan “Hidrogel” memiliki perawatan yang lebih mudah. Kalau tanaman sudah mampu beradaptasi dengan baik, kita hanya cukup menyemprotnya satu sampai dua bulan sekali saja. Selain itu, “Hidrogel” juga tepat digunakan untuk merangkai bunga potong agar bertahan segar lebih lama.

METODE PENULISAN
Metode Penulisan
            Metode yang diterapkan dalam penyusunan tulisan ini adalah metode kajian pustaka Metode kajian pustaka dilakukan dengan mengumpulkan sumber-sumber tertulis dari literatur, media cetak maupun media internet yang relevan yang dapat memberikan informasi dalam pembuatan tulisan ini. Metoda kajian pustaka ini dilakukan untuk mengetahui tentang “Hidrogel” yang umum digunakan dan seberapa jauh penggunaan serta pemahaman masyarakat terhadap “Hidrogel”.
 Langkah-Langkah dalam Penulisan
Adapun langkah-langkah yang dilakukan dalam penulisan ini adalah sebagai berikut:
1.   Identifikasi Masalah
2.  Pengumpulan informasi dan data
3.   Analisa Permasalahan
4.   Penyusunan tulisan
5.   Bimbingan

ANALISIS DAN SINTESIS
Analisis
            Dewasa ini isu tentang adanya global warming semakin meluas. Pemanasan global yang sudah diprediksi bahayanya sejak 10 tahun yang lalu semakin mengalami peningkatan dampak bagi lingkungan, serta makhluk hidup di dunia. Hal diakibatkan meningkatnya kadar CO2 di udara, CO2 ini dihasilkan dari limbah sampah, serta kendaraan bermotor. Kenaikan kadar emisi CO2 tidak diimbangi dengan keberadaan pohon sebagai penyerap CO2. Jika hal ini dibiarkan maka dapat dibayangkan bagaimana keadaan bumi di tahun berikutnya.
            Langkah utama yang dapat kita lakukan untuk mengurangi dampak pemanasan global adalah mengadakan penghijauan dengan menanam pohon di lingkungan sekitar. Hal ini didasari karena pohon memiliki fungsi yang sangat vital untuk menyerap kadar CO2  di udara. Tetapi akhir – akhir ini keberadaan pohon di Bali semakin berkurang. Padahal Bali dikenal sebagai salah satu daerah tujuan wisata yang memiliki tempat wisata alam yang memiliki keanekaragaman jenis pohon. Krisis pohon di Bali diakibatkan krisis tanah yang merupakan media tumbuh pohon itu sendiri. Tanah mengalami krisis akibat sering digunakan sebagai media pembangunan. Permasalahan ini pernah dicarikan solusi dengan mengganti media tanah dengan beberapa media penanaman pohon lain. Tetapi media ini memiliki beberapa kelemahan sehingga kurang efisien dan efektif untuk digunakan sebagai pengganti media tanah. Dengan memahami faktor penyebab berkurangnya keberadaan tanah, maka ada baiknya dipergunakan media lain yang dapat dimanfaatkan untuk menanam pohon.
Sintesis
            Bertitik tolak dari permasalahan tersebut maka timbullah ide untuk mencari media penanaman pohon selain tanah. Dengan memperhatikan syarat – syarat sebagai media tanam yang ada, maka kami perkenalkan suatu produk media penanaman,yaitu “Hidrogel”. “Hidrogel” merupakan media penanaman yang berbahan dasar dari gel. Media ini memiliki banyak keunggulan. Keunggulan “Hidrogel” antara lain :
1.    “Hidrogel” memiliki struktur yang bagus dan dapat ditambahkan warna sehingga membuatnya semakin cantik.
2.    Penanaman menggunakan “Hidrogel” tidak akan membuat kotor, serta repot bagi yang ingin menanam.
3.    Penanaman menggunakan “Hidrogel” sangat sedikit memerlukan air.
4.    “Hidrogel” dapat diletakkan dimana saja, serta tidak memerlukan ruangan yang luas.
5.    Perawatan dengan menggunakan media “Hidrogel” sangat mudah.
6.    Media ini sangat efektif dan efisien.
Berikut adalah cara pembuatan media tanam “Hidrogel” :
1. Tuangkan air sebanyak 1500ml ( 1 botol plastik besar) ke dalam wadah penampungan “Hidrogel”. Dianjurkan air matang agar “Hidrogel” tetap steril. Suhu air sedang ( tidak panas & tidak terlalu dingin) .
2. Masukkan “Hidrogel” kering ke dalam wadah yang sudah terisi air, lalu aduk sekitar 10 detik ( agar warnanya menyebar) . Diamkan “Hidrogel” selama 4 jam. Sebaiknya dalam kondisi tertutup agar tidak tercampur debu/ kotoran. Setelah itu, tiriskan “Hidrogel”. Bilas 1 kali dengan air biasa, lalu tiriskan kembali selama 30 menit.
3. “Hidrogel” siap dipindahkan ke pot/ vas kaca untuk tanaman.
4. Untuk penyesuaian warna, “Hidrogel” bisa direndam lebih lama atau ditambah air agar warna lebih muda. Sebaiknya “Hidrogel” tidak direndam lebih dari 6 jam karena akan mereduksi warna & unsur hara.

5. “Hidrogel” bisa juga direndam sambil menambahkan sedikit pupuk tambahan yang tidak merusak warna, sesuai dosis agar unsur hara bertahan lebih lama. Pada dasarnya “Hidrogel” sudah mengandung pupuk ( unsur hara bisa bertahan efektif 2 bulan) . Penambahan pupuk berlaku, hanya jika diperlukan, dan sesuai dengan dosis yang dianjurkan, serta tidak menyebabkan kerusakan warna & “Hidrogel”.
   Berikut adalah cara perawatan “Hidrogel” :

1.Bila sudah sekitar satu bulan terlihat “Hidrogel” menyusut, semprotlah “Hidrogel” dengan air menggunakan handsprayer. Air yang diberikan jangan terlalu banyak sampai dapat menyebabkan genangan pada gelas yang akan mengakibatkan kebusukan pada akar.
2. Untuk penambahan air yang lebih sempurna, pisahkan “Hidrogel” Anda dari tanaman, lalu rendam dalam air hangat + 30 menit, sampai kembali mengembang. Sementara tanaman direndam pada air bersih di tempat terpisah. Bila “Hidrogel” terdiri dari campuran lebih dari satu warna, pisahkan ke dalam wadah rendaman yang berbeda. Lalu, tiriskan “Hidrogel” dan siap ditempatkan kembali ke dalam gelas.

3. “Hidrogel” jangan terlalu sering dipegang atau direndam dalam air, cukup 1 kali dalam kurun waktu 1 sampai 2 bulan saja, agar tidak merusak daya kembang susut “Hidrogel”. Kecuali jika “Hidrogel” berlumut, maka Anda dapat melakukan langkah no.4 tanpa harus menunggu 1 bulan
4. Bila gelas dan “Hidrogel” terlihat berlumut dan berbau, segera keluarkan “Hidrogel” Anda dan bilas dengan air hangat sampai lumutnya benar-benar hilang, lalu “Hidrogel” dapat digunakan kembali.
     Dan berikut adalah cara perawatan tanaman dengan menggunakan “Hidrogel” :
1. Tanaman sesekali dapat disemprot dengan air menggunakan handsprayer pada daunnya saja
2. Apabila daun kotor, bersihkan debu yang menempel dengan menggunakan tissue basah sampai mengkilap
3. Jika tanaman menguning, ada dua kemungkinan. Pertama, tanaman kekurangan zat hara, dapat diatasi dengan pemupukan  . Kedua, tanaman kekurangan cahaya matahari. Penanggulangannya, gelas berisi “Hidrogel” ditutupi lapisan gelap tak tembus cahaya ( misalnya polybag warna hitam) sampai terlihat hanya tanamannya saja, untuk mencegah tumbuhnya lumut pada “Hidrogel” karena terkena cahaya matahari langsung. Lalu letakkan gelas di tempat yang terkena cahaya matahari pada pagi hari. Langkah ini sangat baik untuk dilakukan 1 sampai 2 minggu sekali ataupun sebulan sekali. Untuk mengganti cahaya matahari, dapat menggunakan lampu neon dengan daya minimal 10 watt
4. Jika akar tanaman membusuk, segera keluarkan tanaman dari “Hidrogel”, kemudian buang akar yang membusuk. Cucilah tanaman dan bilas sampai bersih, saring sampai tiris
5. Pemupukan dapat diberikan 3 sampai 6 bulan sekali atau jika tanaman terlihat kekurangan zat hara padahal cahaya matahari mencukupi. Pemupukan dilakukan dengan menyemprotkan pupuk daun menggunakan handsprayer.
6. Agar tanaman tetap segar, sebaiknya diletakkan dalam ruangan dengan temperatur sejuk.
      Dengan berbagai keunggulan yang dimiliki oleh “Hidrogel” serta perawatan yang sangat mudah, maka dapat dipastikan “Hidrogel” akan menjadi media penanaman yang paling diminati oleh masyarakat Bali. Media ini juga tidak menuntut lahan yang luas karena menanam menggunakan media ini dapat kita letakkan dimana saja seperti di atas meja, di sudut ruang kerja, di dapur, di ruang keluarga, ataupun di teras rumah. Jadi sangat tepat jika kita menggunakan “Hidrogel” sebagai media pengganti tanah untuk menanam pohon guna mewujudkan Baliku hijau sebagai provinsi pendukung Go Green.

SIMPULAN DAN SARAN
Simpulan
            Adapun simpulan dari tulisan ini adalah sebagai berikut :
  1. Penanaman pohon dengan menggunakan media tanam “Hidrogel” merupakan salah satu cara yang dapat digunakan sebagai pemancing minat masyarakat Bali untuk melakukan penghijauan.
  2. Penanaman pohon dengan menggunakan media “Hidrogel” ini merupakan salah satu upaya untuk mewujudkan Baliku hijau sebagai provinsi pendukung Go Green.

Saran
            Adapun saran yang dapat disampaikan dari penulisan ini adalah :
  1. Diharapkan pemerintah untuk ikut serta mencanangkan suatu kegiatan penghijauan dengan menggunakan “Hidrogel” sebagai upaya menciptakan Bali Go Green.
  2. Diharapkan kepada masyarakat untuk lebih berperan aktif dalam kegiatan penghijauan demi mencapai Baliku hijau serta demi keberlangsungan bumi kedepannya.
Rekomendasi
Pihak – pihak terkait dengan penghijauan lingkungan di Provinsi Bali diharapkan dapat merealisasikan penggunakan “Hidrogel” sebagai media penanaman pohon dengan secepatnya demi tercapainya Baliku hijau serta demi keberlangsungan bumi di masa mendatang.

DAFTAR PUSTAKA
Covarrubias,Miguel. 1946. “Island of Bali” .
Greenway, Paul. 1999.  “Bali and Lombok”. Melbourne: Lonely Planet.
 Anonim. 2010. Diakses pada www.”Hidrogel”.com tanggal 16 Juni 2011.
 Anonim. 2010. Diakses pada http://www.angkasa-online.com/12/12/fenomena/fenomena1.htm tanggal 18 juni 2011.
Anonim.2007. “ Bumi Semakin Mencemaskan”. Jakarta: Majalah Suara Hidayatullah.

2 komentar:

  1. Terimakasih atas informasinya :) semoga sukses slalu .. Ditunggu informasi menarik selanjutnya :) senang berkunjung ke website anda, terimakasih. sekali

    lagi thanks.

    BalasHapus
  2. Sebentar lagi hari raya idul adha akan tiba, jangan lupa puasa arafah bagi yang muslim, semoga tahun ini membawa berkah dan kebahagiaan. Keep posting, gan..

    BalasHapus