
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Komunikasi adalah suatu proses penyampaian informasi dari satu pihak kepada pihak lain. Pada umumnya,
komunikasi dilakukan secara lisan atau verbal yang dapat dimengerti oleh kedua
belah pihak. Apabila tidak ada bahasa verbal yang dapat dimengerti oleh
keduanya, komunikasi masih dapat dilakukan dengan menggunakan gerak-gerik
badan, menunjukkan sikap tertentu, misalnya tersenyum, menggelengkan kepala, mengangkat
bahu. Cara seperti ini disebut komunikasi nonverbal. Komunikasi memiliki
peranan yang begitu penting bagi kehidupan karena melalui komunikasi semua
pihak pada melangsungkan kehidupan.Komunikasi tidak hanya dilakukan oleh
manusia, hewan juga dapat melakukan komunikasi dengan caranya sendiri.
Komunikasi pada hewan ini bersifat unik dan umumnya hanya dimengerti oleh
spesiesnya.
Berangkat dari hal diatas maka penulis ingin
membuat suatu karya tulis yang membahas tentang cara komunikasi pada lebah.
Diharapkan dengan karya tulis ini masyarakat dapat lebih memahami cara
komunikasi pada lebah dimana hal ini akan berguna pada nantinya dalam
pemanfaatan lebah di kehidupan sehari-hari. Dan diharapkan pula dengan
mengetahui komunikasi lebah yang unik ini manusia dapat menjadikan sebuah kode
dalam mengidentifikasi sesuatu yang berhubungan dengan lebah.
1.2 Rumusan
Masalah
Adapun
rumusan masalah dari karya tulis ini sebagai berikut :
a.
Bagaimanakah
cara komunikasi pada lebah ?
b.
Apakah
fungsi dari komunikasi pada lebah ?
1.3 Tujuan
Penulisan
Adapun
tujuan yang ingin diperoleh melalui karya tulis ini adalah
a.
Untuk
memberikan sumbangan pemikiran tentang komunikasi pada lebah.
b.
Untuk
mengetahui jenis-jenis lebah yang umum ada di masyarakat.
c.
Untuk
membahas tentang komunikasi pada lebah secara lebih mendalam.
1.4 Manfaat
Penulisan
Adapun
manfaat yang ingin diperoleh dari penulisan ini adalah
a.
Untuk
menghasilkan sebuah karya tulis tentang komunikasi pada lebah
b.
Untuk meningkatkan
kemampuan dari penulis dalam hal penyusunan karya tulis
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Komunikasi
Komunikasi
secara biologis dapat diartikan sebagai suatu aksi atau tindakan dari suatu
organisme (sel) yang dapat merubah suatu pola tingkah laku pada organisme (sel)
lain dengan berbagai cara dan bentuk penyesuaian diri yang dilakukan oleh satu
atau kedua organisme yang bersangkutan. Bentuk penyesuaian diri yang dilakukan
dapat berupa pemberian sinyal, pemberian respon (tanggapan) ataupun keduanya,
dimana hal tersebut telah terprogram secara genetik melalui tahapan-tahapan
dalam seleksi alam.
Pada
dasarnya komunikasi adalah suatu bentuk interaksi atau hubungan antara satu
organisme dengan organisme yang lain. Dapat disebut tidak terjadi komunikasi
apabila suatu aksi hanya berasal dari satu organisme saja tanpa adanya
tanggapan atau respon dari organisme yang lain. Sebagai contoh, walaupun
terdapat 2 organisme pada suatu area tertentu yang terdiri dari 1 organisme
pemberi sinyal dan 1 organisme perespon, namun jika sinyal yang diberikan oleh
organisme pemberi sinyal tidak sampai kepada organisme perespon dalam artian
organisme tersebut tidak mengetahui adanya sinyal yang diberikan, maka dalam
hal tersebut dapat dikatakan tidak terjadi komunikasi.
Pada
saat yang sama terdapat beberapa perilaku dan tindakan pada suatu mahluk hidup
yang tidak dapat disebut sebagai komunikasi. Contohnya suatu serangan dari
predator tentu akan merubah perilaku dari mangsanya, akan tetapi disana belum
tentu ada atau bahkan sama sekali tidak terjadi komunikasi antara keduanya.
Contoh lainnya seperti mahluk hidup tertentu yang berhenti ditempat untuk
mengamati mahluk hidup lain yang lewat dan tidak dikenalnya dalam jarak jauh,
dimana mahluk hidup yang lewat tersebut mengubah tingkah laku mahluk hidup yang
berhenti ditempat, namun dalam hal ini mahluk hidup yang mendapatkan sinyal
hanya yang berhenti saja sedangkan yang diamati olehnya tidak merasakan adanya
sinyal apapun, sehingga dalam hal tersebut dapat juga dikatakan tidak terjadi
komunikasi.
Menurut
J.B.S Haldane dalam buku ini menyatakan bahwa alasan terjadinya komunikasi pada
mahluk hidup adalah beratnya efisiensi energi penuh yang harus dikeluarkan
untuk memberikan sinyal dan mendapatkan respon. Sehingga dengan terjadinya
komunikasi antara mahluk hidup, energi diperlukan untuk dijadikan sebagai
sinyal menjadi lebih kecil namun dengan kemungkinan respon yang akan
didapatkannya menjadi lebih besar. Pendapat ini tentu saja tidak dapat secara
keseluruhan menggambarkan bentuk hubungan diantara seluruh mahluk hidup.
Sebagai contoh terdapat beberapa mahluk hidup yang menggeram atau menyalak satu
sama lain pada saat perluasan teritorialnya, hewan-hewan tersebut tentu dapat
dikatakan menghentikan komunikasi dan lebih condong untuk memulai pertarungan
untuk perebutan teritori tersebut. Contoh yang lain adalah suatu mahluk hidup
berusaha mengangkat mahluk hidup lain yang jatuh ke tanah, dalam hal ini mahluk
hidup tersebut jelas menggunakan energi yang besar untuk mendapatkan respon, namun
mungkin inilah yang disebut dengan komunikasi yang sebenarnya. Sehingga dapat
dikatakan bahwa kedua contoh tersebut bertentangan dengan prinsip dari J.B.S
Haldane mengenai alasan dari komunikasi.
2.2 Lebah
Indonesia
dikenal sebagai negara yang memiliki jenis lebah asli paling banyak di dunia.
Jenis lebah asli tersebut yaitu :
a.
Lebah hutan (Apis dorsata)
Jenis lebah ini
merupakan jenis lebah yang belum dapat dibudidayakan, umumnya hidup secara
alami di hutan Sumatera, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, dan kepulauan Nusa
Tenggara. Sampai saat ini lebah hutan merupakan jenis lebah yang penting bagi
perlebahan Indonesia karena kontribusinya berupa produksi madu yang cukup
tinggi, disamping itu kegiatan pemungutan madu lebah hutan merupakan salah satu
peluang kegiatan bagi masyarakat di sekitar hutan.
b.
Lebah Lokal (Apis cerana)
A. cerana
merupakan species lebah lokal yang umum dibudidayakan oleh masyarakat di
pedesaan sebagai kegiatan sampingan. Meskipun produktifitasnya tergolong
rendah, namun lebah ini sangat cocok dikembangkan untuk peningkatan
kesejahteraan dan gizi masyarakat karena mudah diperoleh dan harganya relatif
rendah.
c.
Lebah Kerdil (Apis florea)
Keberadaan
lebah ini menjadi perdebatan ilmiah, karena hanya ditemukan spesimennya di
musium. Sedangkan di lapangan, saat ini tidak pernah dilaporkan keberadaannya.
d.
Lebah Kerdil/Kecil (Apis andreniformis )
Jenis lebah ini
mirip dengan A. florea, dengan membuat sarang tunggal pada semak -
semak. Produktivitas lebah ini tergolong rendah dan kurang begitu ekonomis
dilihat dari produksi madunya. Penyebaran lebah ini dilaporkan terdapat di
Sumatera, Kalimantan, Jawa, Nusa Tenggara.
e.
Lebah Merah (Apis koschevnikovi)
Jenis lebah ini
sedikit lebih besar dari A. cerana dengan warna bulu yang kemerahan,
hingga kini belum diusahakan secara komersial dan penyebarannya terdapat di
Kalimantan dan Sumatera.
f.
Lebah Gunung (Apis nuluensis)
Jenis lebah ini
juga masih menjadi perdebatan keberadaannya di Indonesia. Sejauh ini sudah
dilaporkan keberadaanya di dataran tinggi Serawak, namun diduga terdapoat pula
di Kalimantan. Ukuran lebah ini hampir sama dengan A. cerana.
g.
Lebah Lokal Sulawesi (Apis nigrocincta)
Jenis lebah ini
mirip dengan A. cerana dan hanya terdapat di Sulawesi, hanya warna
tubuhnya lebih kuning.
h.
Lebah Tanpa Sengat (Trigona spp)
Lebah ini
merupakan lebah asli Asia dari genus trigona yang memiliki karakteristik
spesifik yaitu madu yang dihasilkan mempunyai rasa asam namun tahan terhadap
fermentasi dan bersifat jarang sekali hijrah serta harga produk madunya lebih
tinggi dibandingkan dengan madu produk lebah genus Apis.
Dari segi
pertumbuhannya, yaitu cara hidup yang dijalaninya, jenis‑jenis lebah yang
termasuk dalam keluarga lebah dapat digolongkan kepada tiga kelompok (Malysehev
1936), yaitu :
a. Lebah
Penyendiri atau Liar (Solitary or Wild Bees)
Lebah ini
berbagai jenis yang dapat dibedakan karena setiap lebah betinanya mempunyai
ciri dapat membangun sarangnya (yang terdiri dari satu sel atau lebih) serta
melengkapi dengan segala kebutuhannya tanpa tergantung atau meminta bantuan
kepada individu‑individu yang lain dari jenis yang sama, tetapi ia tidak
memelihara anaknya. Karena itu kehidupan antara individu-individu lebah ini
adalah tanpa. pekerjaan tertentu dan tanpa pembagian pekerjaan di antara
mereka. Lebah penyendiri hidup sendiri‑sendiri dan dua individu tidak bertemu
kecuali pada masa perkawinan, antara jantan dan betina yang berlangsung dalam
waktu singkat. Segi penting dari jenis‑jenis lebah penyendiri ini adalah
mengawinkan berbagal tumbuhan dan karena ini ia juga dinamakan sebagai lebah
darat.
b. Lebah
Bermasyarakat (Social Bees)
Jenis ini hidup
di bawah kondisi‑kondisi yang cocok dan keadaan‑keadaan biasa di tempat‑tempat
berkumpul yang mempunyai jumlah hampir bersamaan. Kegiatan individu dalam
kelompok ini secara keseluruhan dikerahkan untuk melayani semua individu. Semua
jenis lebah bermasyarakat melakukan penggudangan makanan di sarang‑sarangnya
untuk memberi makan anak‑anak dan seluruh anggota masyarakat lebah. Makanan itu
disimpan di sel‑sel khusus tempat penyimpanan. Di dalamnya ia membangun sumur‑sumur
dan tempat penyimpanan makanan. Umur dari ratu jenis lebah ini lebih panjang
dari umur lebah penyendiri betina karena tugas khususnya menghasilkan telur dan
para pekerja lebah melakukan perawatan terhadap ratu ini.
c. Lebah
Kekanak‑kanakan (ath‑Thufaili)
Lebah jenis ini
tidak membuat sarang sendiri dan tidak pula menyimpan makanan tetapi
menempatkan telur‑telumya di sel lebah jenis penyendiri atau lebah jenis
bermasyarakat. Dengan demikian bibit‑bibitnya mendapat makanan dari usaha orang
lain sehingga akhirnya muncul serangga lengkap yang terdiri dari jantan dan
betina.
BAB
III
METODE
PENULISAN
3.1 Metode Penulisan
Pada
penulisan ini penulis menggunakan metode kajian pustaka. Metode kajian pustaka
merupakan metode yang menitikberatkan pada pengumpulan bahan penelitian dari
berbagai kajian pustaka, baik buku-buku ataupun situs-situs internet yang
memiliki literature terkait dengan permasalahan yang dikaji yaitu komunikasi
pada lebah.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil dan Pembahasan
Lebah merupakan sekelompok besar serangga yang
dikenal karena hidupnya berkelompok meskipun sebenarnya tidak semua lebah
bersifat demikian. Semua lebah masuk dalam suku atau familia Apidae (ordo Hymenoptera:
serangga bersayap selaput). Di dunia terdapat kira-kira 20.000 spesies lebah
dan dapat ditemukan di setiap benua, kecuali Antartika.
Sebagai
serangga, ia mempunyai tiga pasang kaki dan dua pasang sayap. Lebah membuat sarangnya di atas bukit, di pohon kayu dan pada atap rumah. Sarangnya
dibangun dari malam
yang diproduksi oleh kelenjar-kelelenjar lebah betina yang masih muda terdapat
dalam badannya. Lebah memakan nektar bunga dan serbuk sari.
Lebah memiliki
keunikan tersendiri karena spesies ini memiliki sistem pembagian tugas.
Pembagian tugas tersebut antara lain :
a. Tugas utama ratu lebah adalah bertelur selama hidupya,
berjenis kelamin betina, perkawinan ratu lebah ini hanya sekali seumur hidup,
perkawinan dilakukan dengan cara terbang tinggi diangkasa pada cuaca cerah dan
pejantan yang bisa mengejarnya akan dapat mengawini sang ratu lebah, pejantan
yang berbahagia itu tidak lama akan mati karena testinya lepas dan tertanam
pada ovarium ratu lebah. Lebah ratu yang aktif mampu bertelur kira-kira 2.000
butir telur sehari. Makanan ratu merupakan sari madu (royal jelly), harapan
hidup lebah ratu ialah tiga tahun.
b. Tugas lebah pekerja berjenis kelamin
betina tugasnya mengumpulkan serbuk sari dan nektar. Madu merupakan produk
hasil pengolahan makanan nektar yang dimuntahkan kembali dari dalam tubuhnya
dan disimpan dalam sarang lebah untuk makanan cadangan, makanan madu ini juga
untuk larva dan pupa. Ada juga lebah betina yang bertugas
membersihkan sarang dan merawat telur dan anak-anak lebah. Harapan hidup lebah
pekerja ialah tiga bulan atau lebih sedikit makanan utama lebah pekerja ini
adalah madu. Lebah pekerja terbentuk dari telur yang terbuahi dari sperma yang
tersimpan dalam ovarium yang jumlahnya mencapai jutaan sperma, jenis kelaminnya
sama dengan ratu lebah bedanya lebah pekerja ini dari mulai telur menetes
menjadi larva dan setererusnya makanannya madu biasa sedangkan ratu lebah mulai
dari telur menetas menjadi larva sampai akhir hayat makanannya sari madu (royal
jelly). Apabila kesuburan reproduksi telur sudah berkurang atau usia ratu sudah
tua maka secara naluri lebah pekerja mengadakan regenerasi pembentukan koloni
baru dan mencari telur-telur yang terbaik, jika sudah menetas menjadi larva
diberi makan sari madu (royal jelly) atau ada yang menyebutnya susu ratu kerena
warnanya putih seperti warna susu jumlahnya biasanya lebih dari satu calon
ratu, sarangnya paling besar dan paling menonjol lebih panjang dari sarang lebah
pekerja, terletak paling bawah sarang. Lebah pekerja bisa bertelur dan telurnya
dapat menetas jika koloni lebah kehilangan ratunya maka secara alami sesuai
naluri lebah betina akan bertelur dan yang lahir dari telur lebah pekerja ini
semuanya berjenis kelamin jantan karena dari telur yang tak terbuahi, lebah
pekerja tidak pernah dikawini oleh lebah jantan.
c. Lebah jantan bertugas mengawini lebah
ratu muda yang masih perawan jika akan membentuk koloni baru dan akan mati
setelah kawin. Lebah jantan merupakan lebah dari telur tak terbuahi yang diberi
makanan nektar dan madu biasa (bukan "royal jelly"). Jumlah lebah
jantan ini jumlahnya hanya ratusan.
Dalam siklus
hidupnya keunikkan lain yang dimiliki oleh lebah adalah cara komunikasinya.
Cara berkomunikasi lebah ada dua cara yaitu,
1. Komunikasi
lewat feromon. Cara komunikasi lewat foremon merupakan cara yang paling dominan
yang dilakukan lebah. Feromon adalah senyawa kimia yang dihasilkan lebah ratu
dari kelenjar hipofarink yang membawa informasi-informasi tentang kegiatan yang
baru dilakukan anggota koloni sesuai keadaan yang sedang ataupun siap dihadapi.
Feromon dihasilkan secara internal, tetapi bekerja eksternal untuk menginduksi
reaksi-reaksi yang mengubah tingkah laku individu dalam spesies yang sama.
Penyebaran feromon dalam satu koloni lebah bisa berlangsung melalui kontak tubuh, makanan atau udara sekitar sarang. Perpindahan feromon dari lebah ratu ke lebah pekerja berlangsung saat lebah pekerja mengibaskan antena ke tubuh ratu. Di dalam sarang, feromon siap mengatur aktivitas lebah-lebah pekerja seperti memberi makan ke anggota koloni, membuang lebah yang mati, memberi tanda bahaya dan mengenal sesama anggota koloni. Di luar sarang, feromon sebagai daya tarik seksual untuk merangsang lebah-lebah jantan agar bisa mendekati dan mengawini ratu-ratu perawan atau sebagai kompas penuntun koloni bila sedang migrasi.
Penyebaran feromon dalam satu koloni lebah bisa berlangsung melalui kontak tubuh, makanan atau udara sekitar sarang. Perpindahan feromon dari lebah ratu ke lebah pekerja berlangsung saat lebah pekerja mengibaskan antena ke tubuh ratu. Di dalam sarang, feromon siap mengatur aktivitas lebah-lebah pekerja seperti memberi makan ke anggota koloni, membuang lebah yang mati, memberi tanda bahaya dan mengenal sesama anggota koloni. Di luar sarang, feromon sebagai daya tarik seksual untuk merangsang lebah-lebah jantan agar bisa mendekati dan mengawini ratu-ratu perawan atau sebagai kompas penuntun koloni bila sedang migrasi.
2.
Komunikasi lewat perayaan “ waggle dance” pada. “Waggle
dance ” merupakan suatu gerakan lebah dengan menggetar-getarkan tubuhnya
sehingga terlihat seperti suatu tarian. Saat lebah pekerja pencari makan
menemukan sumber makanan atau sarang yang baru pada jarak tertentu dari
sarangnya, maka lebah tersebut menyampaikan lokasi dari target yang
didapatkannya kepada lebah pekerja yang lain dengan melakukan “waggle dance”. Waggle
dance atau tarian tersebut dilakukan secara terus menerus atau berulang-ulang
di tengah kerumunan dari lebah pekerja betina. Suatu element penting dalam
tarian tersebut yang berisikan informasi adalah lari atau berputar ditempat,
dengan gerakan menggetarkan tubuh kedepan dan kebelakang sekitar 13-15 kali per
detik, pada saat yang sama lebah tersebut mengeluarkan suatu bunyi atau suara
tertentu dengan menggetarkan sayapnya.
Jika lebah tersebut berada pada daerah terang dan pada permukaan yang horizontal, maka tarian disana secara langsung menunjukan target lokasinya. Namun jika target lokasinya pada daerah gelap atau didalam sarang dan permukaannya vertikal, maka gerakan tarian dari lebah tersebut akan membentuk sudut menjauhi arah vertikal sekitar 20º, sehingga arah gravitasi secara sementara menggantikan cahaya matahari sebagai petunjuk arah dari lokasi.
Pada lebah ordo Carnolian, straight run yang bertahan selama 1 detik dapat mengidikasikan target sekitar 500 km jauhnya, dan straight run yang bertahan selama 2 detik mengidikasikan target sekitar 2 km. Selama tarian tersebut lebah yang mengikutinya akan memanjangkan antenanya dan menyentuh lebah yang menari waggle secara berulang-ulang. Lalu dalam hitungan menit terdapat beberapa lebah yang meninggalkan sarangnya dan mulai terbang menuju target lokasi yang diberikan. Waggle dance pada hewan kelihatannya memilki suatu kelebihan daripada bahasa manusia, hal ini menyangkut informasi dalam bentuk arah dan jarak tertentu. Dimana bentuk kesalahan atau penyimpangan informasi pada lebah tersebut nampaknya lebih rendah dengan apa yang dapat terjadi pada manusia. Apabila ditunjukan dengan angka maka derajat kesalahan pada lebah untuk jarak adalah sekitar 3 poin dan untuk arah adalah 4 poin, sedangkan pada manusia derajat penyimpangannya untuk jarak sekitar 8 derajat dan untuk arah sekitar 16 derajat.
Jika lebah tersebut berada pada daerah terang dan pada permukaan yang horizontal, maka tarian disana secara langsung menunjukan target lokasinya. Namun jika target lokasinya pada daerah gelap atau didalam sarang dan permukaannya vertikal, maka gerakan tarian dari lebah tersebut akan membentuk sudut menjauhi arah vertikal sekitar 20º, sehingga arah gravitasi secara sementara menggantikan cahaya matahari sebagai petunjuk arah dari lokasi.
Pada lebah ordo Carnolian, straight run yang bertahan selama 1 detik dapat mengidikasikan target sekitar 500 km jauhnya, dan straight run yang bertahan selama 2 detik mengidikasikan target sekitar 2 km. Selama tarian tersebut lebah yang mengikutinya akan memanjangkan antenanya dan menyentuh lebah yang menari waggle secara berulang-ulang. Lalu dalam hitungan menit terdapat beberapa lebah yang meninggalkan sarangnya dan mulai terbang menuju target lokasi yang diberikan. Waggle dance pada hewan kelihatannya memilki suatu kelebihan daripada bahasa manusia, hal ini menyangkut informasi dalam bentuk arah dan jarak tertentu. Dimana bentuk kesalahan atau penyimpangan informasi pada lebah tersebut nampaknya lebih rendah dengan apa yang dapat terjadi pada manusia. Apabila ditunjukan dengan angka maka derajat kesalahan pada lebah untuk jarak adalah sekitar 3 poin dan untuk arah adalah 4 poin, sedangkan pada manusia derajat penyimpangannya untuk jarak sekitar 8 derajat dan untuk arah sekitar 16 derajat.
BAB
V
SIMPULAN
DAN SARAN
5.1 Simpulan
Komunikasi
memiliki peranan yang begitu penting bagi kehidupan karena melalui komunikasi
semua pihak pada melangsungkan kehidupan. Komunikasi tidak hanya dilakukan oleh
manusia, hewan juga dapat melakukan komunikasi dengan caranya sendiri.
Komunikasi pada hewan ini bersifat unik dan umumnya hanya dimengerti oleh
spesiesnya.
Salah satu hewan yang memiliki sistem
komunikasi yang khas adalah lebah. Lebah merupakan sekelompok besar serangga yang
dikenal karena hidupnya berkelompok meskipun sebenarnya tidak semua lebah
bersifat demikian. Semua lebah masuk dalam suku atau familia Apidae (ordo Hymenoptera:
serangga bersayap selaput). Di dunia terdapat kira-kira 20.000 spesies lebah
dan dapat ditemukan di setiap benua, kecuali Antartika. Cara berkomunikasi lebah ada dua cara yaitu,
1. Komunikasi
lewat feromon. Cara komunikasi lewat foremon merupakan cara yang paling dominan
yang dilakukan lebah. Feromon adalah senyawa kimia yang dihasilkan lebah ratu
dari kelenjar hipofarink yang membawa informasi-informasi tentang kegiatan yang
baru dilakukan anggota koloni sesuai keadaan yang sedang ataupun siap dihadapi.
2. Komunikasi
lewat perayaan “ waggle dance” pada. “Waggle dance ” merupakan suatu gerakan
lebah dengan menggetar-getarkan tubuhnya sehingga terlihat seperti suatu
tarian. Saat lebah pekerja pencari makan menemukan sumber makanan atau sarang yang
baru pada jarak tertentu dari sarangnya, maka lebah tersebut menyampaikan
lokasi dari target yang didapatkannya kepada lebah pekerja yang lain dengan
melakukan “waggle dance”.
5. 2 Saran
Adapun
saran yang dapat diberikan adalah kepada pihak-pihak terkait diharapkan untuk
memberikan informasi tentang hewan khususnya tentang cara berkomunikasi pada
hewan sehingga masyarakat yang awam dapat mengetahui hal ini dan kedepannya
dengan pengetahuan ini masyarakat dapat menjadikan hal ini sebagai acuan dalam beternak
hewan khususnya lebah.
DAFTAR PUSTAKA
Agus. 2010. Komunikasi pada Hewan. Tersedia
pada http://biologi-sains.blogspot.com. Diakses pada tanggal 28 November 2011
Dephut.
2011. Perlebahan di Indonesia. Tersedia
pada http://www.dephut.go.id. Diakses tanggal 28 November 2011
Muslim, Dokter. 2009. Jenis-Jenis Lebah. Tersedia
pada http:// doktermuslim.wordpress.com.
Diakses pada tanggal 27 November
2011
Geographic,
National. 2010. Lebah Membutuhkan
Istirahat untuk Bekerja. Tersedia pada http://nationalgeographic.co.id.
Diakses tanggal 27 November 2011
Uleander, Beny. 2007. Komunikasi Lebah.
Tersedia pada http://maduterapi.blogspot.com. Diakses pada tanggal 27
November 2011
Wikipedia. 2011. Lebah. Tersedia pada http://id.wikipedia.org.
Diakses tanggal 28 November 2011
Terimakasih, artikelntya sangat bagus sekali. Senang sekali berkunjung ke website anda. semoga dapat bermanfaat buat kita semua. Amin . . . . :D :D
BalasHapus"Kasih sayang sebagai seorang ayah mampu menahan beban hidup untuk kebahagiaan anaknya." Sekalian Blogwalking ya, gan? semoga hari ini penuh berkah.. Amiinn
BalasHapusPostingan ini sangat bermanfaat, memberikan informasi mengenai hal yang belum diketahui. Semoga postingan ini bisa memberikan motivasi untuk selalu ingin tahu.
BalasHapusSelamat sore, salam kenal nih kak.. mampir ya, blognya bagus banget nih templatenya, isinya juga keren-keren, penuh info penting dan bermutu, keep posting ya kaka ^^
BalasHapusTerimakasih atas semua artikel bermanfaat yang sudah anda publikasikan melalui blog yang menarik ini, saya tunggu postingan selanjutnya, have a nice day, kawan :)
BalasHapusterimakasih banyak ya? sudah berbagi cerita & berita yang sangat menarik. akhir-akhir ini sudah jarang mendapati blog berisi artikel manfaat seperti ini, keren!!
BalasHapusterima kasih atas informasinya. Semua beritanya terlihat menarik untuk di simak, mohon kunjungi juga website kami, kami tunggu. Terimakasih.
BalasHapusbesok sudah datang Idul Adha yang kita tunggu ya gan?? Semoga anda yang beragama islam menjalankan Puasa Arafah hari ini, keep posting, thanks. Salam.
BalasHapus