RINGKASAN
Bali sebagai salah satu daerah tujuan
wisata yang paling digemari memiliki banyak kekhasan tersendiri. Tidak hanya
kebudayaannya tetapi pemandangan daerah Bali yang indah dengan hamparan sawah
yang hijau menjadikan Bali sebagai daerah tujuan wisata . Tetapi dewasa ini
pemandangan yang sering kita lihat di wilayah Bali bukan lagi pemandangan hijau
yang indah. Tanah sebagai media hidup pohon sudah beralih fungsi sebagai media
pembangunan.
“Hidrogel” adalah polymer yang mengandung dan dapat
menyerap air. “Hidrogel” bisa biodegradable, bisa pula tidak. Karena
sifat-sifat ini “Hidrogel” sangat berguna untuk absorbant/ water resevoir,
immobilisator dan release bahan-bahan tertentu dan “Hidrogel” memiliki prospek
untuk tissue engineering. Dengan berbagai keunggulan yang dimiliki oleh “Hidrogel”
serta perawatan yang sangat mudah, maka dapat dipastikan “Hidrogel” akan
menjadi media penanaman yang paling diminati oleh masyarakat Bali. Media ini
juga tidak menuntut lahan yang luas karena menanam menggunakan media ini dapat
kita letakkan dimana saja seperti di atas meja, di sudut ruang kerja, di dapur,
di ruang keluarga, ataupun di teras rumah. Jadi sangat tepat jika kita
menggunakan “Hidrogel” sebagai media pengganti tanah untuk menanam pohon guna
mewujudkan Baliku hijau sebagai provinsi pendukung Go Green.
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Bali sebagai salah satu daerah tujuan
wisata yang paling digemari memiliki banyak kekhasan tersendiri. Kekhasan Bali begitu
kaya akan kebudayaan sebagai warisan dari nenek moyang. Tidak hanya
kebudayaannya tetapi pemandangan daerah Bali yang indah dengan hamparan sawah
yang hijau menjadikan Bali sebagai daerah tujuan wisata . Alami alam pedesaan
dengan pohon – pohon yang menghiasi menjadikan daya tarik tersendiri bagi
wisatawan baik lokal ataupun luar negeri. Wisatawan umumnya berkunjung ke Bali
untuk menikmati panorama alam yang masih alami, menjauhkan diri dari hiruk
pikuk kebisingan ibu kota, serta untuk menghirup udara segar yang belum
tercemar CO2.
Tetapi dewasa ini pemandangan yang sering
kita lihat di wilayah Bali bukan lagi pemandangan hijau yang indah. Hutan serta
taman kota yang dulu menghiasi Bali kini menjadi bangunan perkantoran ataupun
tempat rekreasi. Lahan – lahan kini mengalami kekrisisan untuk ditanami. Tanah
sebagai media hidup pohon sudah beralih fungsi sebagai media pembangunan. Hal
ini sedikit tidaknya mempengaruhi kunjungan wisatawan ke Bali. Wisatawan tidak
lagi menemukan pemandangan alam dengan udaranya yang sejuk. Bali dimata
wisatawan ibaratkan tiruan ibukota. Permasalahan ini sudah dicarikan solusi
dengan mencanangkan gerakan penghijauan tetapi selama ini penghijauan belum mendapat
perhatian yang maksimal dari masyarakat setempat. Masyarakat umumnya menganggap
penghijauan merupakan kegiatan dengan nuansa kotor tanah. Selain itu
penghijauan yang selama ini dilakukan kurang maksimal terasa manfaatnya karena
biasanya pohon yang ditanam pada saat penghijauan tidak akan dirawat.
Dari permasalahan diatas maka timbullah
ide untuk mencari media penanaman pohon selain tanah dimana media ini tidak
hanya mengatasi krisis tanah di Bali tetapi juga meningkatkan minat masyarakat
untuk membuat lingkungan hijau. Media ini diharapkan dapat beradaptasi dengan
keberadaan lahan yang semakin sempit. Dan media tersebut adalah “Hidrogel”, “Hidrogel”
adalah media penanaman pohon yang sangat efektif karena “Hidrogel” dapat
diletakkan dimana saja,selain itu media ini sedikit memerlukan air dalam melaksanakan
fungsinya. Penanaman menggunakan media ini sangat mudah,bersih serta hasil dari
tanaman juga akan sangat cantik. Dengan adanya media ini sangat diharapkan
antusias yang tinggi dari masyarakat Bali untuk menanam pohon demi mewujudkan
Baliku hijau sebagai salah satu provinsi pendukung Go Green.
Perumusan Masalah
1. Keberadaan
pohon di Bali yang semakin berkurang akibat dari krisis tanah.
2. Berdasarkan
permasalahan tersebut, maka program karya tulis ini ingin memperkenalkan suatu
produk media penanaman yang efektif dan efisien, yaitu : “Hidrogel”
3. Diharapkan
media “Hidrogel” ini dapat menjadi pemicu bagi masyarakat untuk menanam pohon
demi mewujudkan Baliku hijau.
Tujuan Penulisan
1. Memperkenalkan
suatu solusi media penanaman pohon yang efektif dan efisien, yaitu “Hidrogel”
2. Meningkatkan
antusias masyarakat untuk menanam pohon demi mewujudkan Baliku hijau.
3. Menanamkan
konsep Baliku hijau demi menjadikan Bali sebagai salah satu provinsi pendukung
Go Green melalui “Hidrogel”.
Manfaat Penulisan
1. Menghasilkan
produk “Hidrogel” sebagai salah satu solusi media penanaman pohon di Bali.
2. Meningkatan
animo serta kesadaran masyarakat Bali untuk melakukan tindakan kecil bersifat
global melalui penanaman pohon menggunakan “Hidrogel”.
Telaah Pustaka
Peranan pohon
Pohon tidak hanya memiliki peranan
sebagai sandang,pangan, papan ataupun hanya dijadikan penyaluran hobi oleh
masyarakat yang menggemari dunia botani. Tetapi sadarkah kita bahwa pohon
adalah paru – paru dunia. Pohon adalah menghasilkan O2 bagi
kehidupan di bumi. Pohon juga berperan vital guna menyerap kadar emisi CO2 di udara. Jika pohon
keberadaannya semakin berkurang maka dapat dipastikan efek rumah kaca akan
semakin meningkat. Dan hal ini akan berdampak pada kehidupan bumi kedepannya.
Krisis tanah
Tanah merupakan sumber daya
pembangunan yang memiliki sifat persediaannya terbatas dan tidak dapat
bertambah. Oleh karena itu dalam penggunaan tanah perlu diarahkan pada
penggunaan tanah yang sesuai dan mempertimbangkan aspek keberlanjutan agar
kelestariannya tetap terjaga dan mampu menampung kegiatan masyarakat yang terus
berkembang. Salah satu bentuk penggunaan tanah yang seringkali kurang bijaksana
dan kurang mempertimbangkan aspek keberlanjutan adalah penggunaan tanah sebagai
media pembangunan. Hal ini tentu saja menyebabkan berkurangnya keberadaan tanah
sebagai media penanaman pohon.
“Hidrogel”
Pada dasarnya “Hidrogel” adalah polymer yangg mengandung dan dapat
menyerap air. “Hidrogel” bisa biodegradable, bisa pula tidak. Karena
sifat-sifat ini “Hidrogel” sangat berguna untuk absorbant/ water resevoir,
immobilisator dan release bahan-bahan tertentu dan “Hidrogel” memiliki prospek
untuk tissue engineering. Di beberapa tempat, campuran antara “Hidrogel” dan
tanah untuk memperlambat kekeringan air pada tanaman atau untuk maksud
pengaturan pemupukan sudah dikembangkan.
“Hidrogel” merupakan senyawa
hasil perkembangan di bidang perkebunan yang konon mampu menyimpan 400 kali
lipat dari berat air. Karena sifat inilah “Hidrogel” mampu menggantikan media
tanah, batu, atau air sekalipun. Selain terlihat lebih indah, menanam dengan
menggunakan “Hidrogel” memiliki perawatan yang lebih mudah. Kalau tanaman sudah
mampu beradaptasi dengan baik, kita hanya cukup menyemprotnya satu sampai dua
bulan sekali saja. Selain itu, “Hidrogel” juga tepat digunakan untuk merangkai
bunga potong agar bertahan segar lebih lama.
METODE PENULISAN
Metode Penulisan
Metode yang diterapkan dalam
penyusunan tulisan ini adalah metode kajian pustaka Metode kajian pustaka
dilakukan dengan mengumpulkan sumber-sumber tertulis dari literatur, media
cetak maupun media internet yang relevan yang dapat memberikan informasi dalam
pembuatan tulisan ini. Metoda kajian pustaka ini dilakukan untuk mengetahui tentang
“Hidrogel” yang umum digunakan dan seberapa jauh penggunaan serta pemahaman
masyarakat terhadap “Hidrogel”.
Langkah-Langkah dalam
Penulisan
Adapun
langkah-langkah yang dilakukan dalam penulisan ini adalah sebagai berikut:
1. Identifikasi Masalah
2. Pengumpulan
informasi dan data
3. Analisa Permasalahan
4. Penyusunan tulisan
5. Bimbingan
ANALISIS DAN
SINTESIS
Analisis
Dewasa ini isu tentang
adanya global warming semakin meluas. Pemanasan global yang sudah diprediksi
bahayanya sejak 10 tahun yang lalu semakin mengalami peningkatan dampak bagi
lingkungan, serta makhluk hidup di dunia. Hal diakibatkan meningkatnya kadar CO2
di udara, CO2 ini dihasilkan dari limbah sampah, serta kendaraan bermotor.
Kenaikan kadar emisi CO2 tidak diimbangi dengan keberadaan pohon sebagai
penyerap CO2. Jika hal ini dibiarkan maka dapat dibayangkan bagaimana keadaan
bumi di tahun berikutnya.
Langkah utama yang dapat
kita lakukan untuk mengurangi dampak pemanasan global adalah mengadakan
penghijauan dengan menanam pohon di lingkungan sekitar. Hal ini didasari karena
pohon memiliki fungsi yang sangat vital untuk menyerap kadar CO2 di udara. Tetapi akhir – akhir ini keberadaan
pohon di Bali semakin berkurang. Padahal Bali dikenal sebagai salah satu daerah
tujuan wisata yang memiliki tempat wisata alam yang memiliki keanekaragaman
jenis pohon. Krisis pohon di Bali diakibatkan krisis tanah yang merupakan media
tumbuh pohon itu sendiri. Tanah mengalami krisis akibat sering digunakan
sebagai media pembangunan. Permasalahan ini pernah dicarikan solusi dengan
mengganti media tanah dengan beberapa media penanaman pohon lain. Tetapi media
ini memiliki beberapa kelemahan sehingga kurang efisien dan efektif untuk
digunakan sebagai pengganti media tanah. Dengan memahami faktor penyebab
berkurangnya keberadaan tanah, maka ada baiknya dipergunakan media lain yang
dapat dimanfaatkan untuk menanam pohon.
Sintesis
Bertitik tolak dari
permasalahan tersebut maka timbullah ide untuk mencari media penanaman pohon
selain tanah. Dengan memperhatikan syarat – syarat sebagai media tanam yang
ada, maka kami perkenalkan suatu produk media penanaman,yaitu “Hidrogel”. “Hidrogel”
merupakan media penanaman yang berbahan dasar dari gel. Media ini memiliki
banyak keunggulan. Keunggulan “Hidrogel” antara lain :
1.
“Hidrogel” memiliki struktur
yang bagus dan dapat ditambahkan warna sehingga membuatnya semakin cantik.
2.
Penanaman menggunakan “Hidrogel”
tidak akan membuat kotor, serta repot bagi yang ingin menanam.
3.
Penanaman menggunakan “Hidrogel”
sangat sedikit memerlukan air.
4.
“Hidrogel” dapat diletakkan
dimana saja, serta tidak memerlukan ruangan yang luas.
5.
Perawatan dengan menggunakan
media “Hidrogel” sangat mudah.
6.
Media ini sangat efektif dan
efisien.
Berikut adalah cara pembuatan media tanam “Hidrogel” :
1. Tuangkan air sebanyak 1500ml ( 1 botol plastik besar) ke dalam wadah
penampungan “Hidrogel”. Dianjurkan air matang agar “Hidrogel” tetap steril.
Suhu air sedang ( tidak panas & tidak terlalu dingin) .
2. Masukkan “Hidrogel” kering ke dalam wadah yang sudah terisi air, lalu
aduk sekitar 10 detik ( agar warnanya menyebar) . Diamkan “Hidrogel” selama 4
jam. Sebaiknya dalam kondisi tertutup agar tidak tercampur debu/ kotoran.
Setelah itu, tiriskan “Hidrogel”. Bilas 1 kali dengan air biasa, lalu tiriskan
kembali selama 30 menit.
3. “Hidrogel” siap dipindahkan ke pot/ vas kaca untuk tanaman.
3. “Hidrogel” siap dipindahkan ke pot/ vas kaca untuk tanaman.
4. Untuk penyesuaian warna, “Hidrogel” bisa direndam lebih lama atau
ditambah air agar warna lebih muda. Sebaiknya “Hidrogel” tidak direndam lebih
dari 6 jam karena akan mereduksi warna & unsur hara.
5. “Hidrogel” bisa juga direndam sambil menambahkan sedikit pupuk
tambahan yang tidak merusak warna, sesuai dosis agar unsur hara bertahan lebih
lama. Pada dasarnya “Hidrogel” sudah mengandung pupuk ( unsur hara bisa
bertahan efektif 2 bulan) . Penambahan pupuk berlaku, hanya jika diperlukan,
dan sesuai dengan dosis yang dianjurkan, serta tidak menyebabkan kerusakan
warna & “Hidrogel”.
Berikut adalah cara perawatan “Hidrogel”
:
1.Bila sudah sekitar satu bulan terlihat “Hidrogel” menyusut, semprotlah “Hidrogel”
dengan air menggunakan handsprayer. Air yang diberikan jangan terlalu banyak
sampai dapat menyebabkan genangan pada gelas yang akan mengakibatkan kebusukan
pada akar.
2. Untuk penambahan air yang lebih sempurna, pisahkan “Hidrogel” Anda
dari tanaman, lalu rendam dalam air hangat + 30 menit, sampai kembali
mengembang. Sementara tanaman direndam pada air bersih di tempat terpisah. Bila
“Hidrogel” terdiri dari campuran lebih dari satu warna, pisahkan ke dalam wadah
rendaman yang berbeda. Lalu, tiriskan “Hidrogel” dan siap ditempatkan kembali
ke dalam gelas.
3. “Hidrogel” jangan terlalu sering dipegang atau direndam dalam air, cukup 1 kali dalam kurun waktu 1 sampai 2 bulan saja, agar tidak merusak daya kembang susut “Hidrogel”. Kecuali jika “Hidrogel” berlumut, maka Anda dapat melakukan langkah no.4 tanpa harus menunggu 1 bulan
4. Bila gelas dan “Hidrogel” terlihat berlumut dan berbau, segera
keluarkan “Hidrogel” Anda dan bilas dengan air hangat sampai lumutnya
benar-benar hilang, lalu “Hidrogel” dapat digunakan kembali.
Dan berikut adalah cara
perawatan tanaman dengan menggunakan “Hidrogel” :
1. Tanaman sesekali dapat disemprot dengan air menggunakan handsprayer pada daunnya saja
1. Tanaman sesekali dapat disemprot dengan air menggunakan handsprayer pada daunnya saja
2. Apabila daun kotor, bersihkan debu yang menempel dengan menggunakan
tissue basah sampai mengkilap
3. Jika tanaman menguning, ada dua kemungkinan. Pertama, tanaman
kekurangan zat hara, dapat diatasi dengan pemupukan . Kedua, tanaman kekurangan cahaya matahari.
Penanggulangannya, gelas berisi “Hidrogel” ditutupi lapisan gelap tak tembus
cahaya ( misalnya polybag warna hitam) sampai terlihat hanya tanamannya saja,
untuk mencegah tumbuhnya lumut pada “Hidrogel” karena terkena cahaya matahari
langsung. Lalu letakkan gelas di tempat yang terkena cahaya matahari pada pagi
hari. Langkah ini sangat baik untuk dilakukan 1 sampai 2 minggu sekali ataupun
sebulan sekali. Untuk mengganti cahaya matahari, dapat menggunakan lampu neon
dengan daya minimal 10 watt
4. Jika akar tanaman membusuk, segera keluarkan tanaman dari “Hidrogel”,
kemudian buang akar yang membusuk. Cucilah tanaman dan bilas sampai bersih,
saring sampai tiris
5. Pemupukan dapat diberikan 3 sampai 6 bulan sekali atau jika tanaman
terlihat kekurangan zat hara padahal cahaya matahari mencukupi. Pemupukan
dilakukan dengan menyemprotkan pupuk daun menggunakan handsprayer.
6. Agar tanaman tetap segar, sebaiknya diletakkan dalam ruangan dengan
temperatur sejuk.
Dengan berbagai keunggulan
yang dimiliki oleh “Hidrogel” serta perawatan yang sangat mudah, maka dapat
dipastikan “Hidrogel” akan menjadi media penanaman yang paling diminati oleh
masyarakat Bali. Media ini juga tidak menuntut lahan yang luas karena menanam
menggunakan media ini dapat kita letakkan dimana saja seperti di atas meja, di
sudut ruang kerja, di dapur, di ruang keluarga, ataupun di teras rumah. Jadi
sangat tepat jika kita menggunakan “Hidrogel” sebagai media pengganti tanah
untuk menanam pohon guna mewujudkan Baliku hijau sebagai provinsi pendukung Go
Green.
SIMPULAN DAN SARAN
Simpulan
Adapun
simpulan dari tulisan ini adalah sebagai berikut :
- Penanaman
pohon dengan menggunakan media tanam “Hidrogel” merupakan salah satu cara
yang dapat digunakan sebagai pemancing minat masyarakat Bali untuk
melakukan penghijauan.
- Penanaman
pohon dengan menggunakan media “Hidrogel” ini merupakan salah satu upaya
untuk mewujudkan Baliku hijau sebagai provinsi pendukung Go Green.
Saran
Adapun
saran yang dapat disampaikan dari penulisan ini adalah :
- Diharapkan
pemerintah untuk ikut serta mencanangkan suatu kegiatan penghijauan dengan
menggunakan “Hidrogel” sebagai upaya menciptakan Bali Go Green.
- Diharapkan
kepada masyarakat untuk lebih berperan aktif dalam kegiatan penghijauan
demi mencapai Baliku hijau serta demi keberlangsungan bumi kedepannya.
Rekomendasi
Pihak
– pihak terkait dengan penghijauan lingkungan di Provinsi Bali diharapkan dapat
merealisasikan penggunakan “Hidrogel” sebagai media penanaman pohon dengan secepatnya
demi tercapainya Baliku hijau serta demi keberlangsungan bumi di masa
mendatang.
DAFTAR PUSTAKA
Covarrubias,Miguel. 1946. “Island of Bali” .
Greenway, Paul. 1999. “Bali
and Lombok”. Melbourne: Lonely Planet.
Anonim. 2010. Diakses pada www.”Hidrogel”.com
tanggal 16 Juni 2011.
Anonim. 2010. Diakses pada http://www.angkasa-online.com/12/12/fenomena/fenomena1.htm
tanggal 18 juni 2011.
Anonim.2007. “ Bumi Semakin Mencemaskan”. Jakarta: Majalah
Suara Hidayatullah.
Terimakasih atas informasinya :) semoga sukses slalu .. Ditunggu informasi menarik selanjutnya :) senang berkunjung ke website anda, terimakasih. sekali
BalasHapuslagi thanks.
Sebentar lagi hari raya idul adha akan tiba, jangan lupa puasa arafah bagi yang muslim, semoga tahun ini membawa berkah dan kebahagiaan. Keep posting, gan..
BalasHapus