Selasa, 22 Mei 2012

AKSARA CERIA :D








RINGKASAN

Bahasa daerah merupakan pelajaran wajib yang diberikan sekolah yang berada di Indonesia. Hal ini dimaksudkan untuk menjaga keberadaan bahasa daerah itu sendiri. Aksara Bali  merupakan bagian dari pembelajaran bahasa daerah yang memiliki tingkat kesulitan yang tinggi. Tersadari atau tidak mempelajari aksara membuat sebagian siswa mengeluh karena dianggap sulit dan tidak menarik. Dengan pertimbangan tersebut maka kami memberikan terobosan baru dalam memberikan materi pembelajaran aksara yang menarik,dan tidah monoton,yaitu “ACER Pelestari Budaya Bali”. “ACER Pelestari Budaya Bali”  adalah buku aksara yang dirancang dengan teknik warna dan gambar tetapi berbasis pendidikan. Sehingga pada nantinya buku ini dapat meningkatkan minat siswa terhadap aksara Bali yang merupakan kebudayaan Bali serta menanamkan rasa cinta budaya kepada siswa SD dalam upaya menjaga keberadaan aksara Bali melalui “ACER Pelestari Budaya Bali”.
Bertitik tolak dari permasalahan tersebut maka solusi yang dapat dikembangkan adalah dengan menciptakan sebuah buku aksara Bali yang lebih menarik dan variatif. Penggunaan tekhnik warna dan gambar dapat menarik minat siswa dalam mempelajari aksara Bali yang selama ini dikenal membosankan. Buku tersebut pada nantinya akan dikemas dengan judul “ ACER Pelestari Budaya Bali”.
            Konsep buku ini adalah buku yang variatif dengan desain warna dan gambar menarik tetapi tetap mengacu pada pendidikan karena isi daripada buku ini tetap berpatokan pada silabus materi yang ada.
            Dengan adanya buku ini siswa akan menjadi cinta pada kebudayaannya sendiri tanpa harus merasa terpaksa karena sebuah nilai. Dengan demikian budaya bangsa khususnya kebudayaan Bali akan tetap terjaga ditangan generasi penerus Bangsa.



PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah

Bali sebagai provinsi yang juga terlibat dalam kebijakan Otonomi Daerah, mestinya sudah bisa menangkap sinyal-sinyal tentang apa yang seharusnya dikembangkan untuk menjaga kelangsungan dan mempertahankan identitas Bali yang telah dikenal oleh masyarakat dunia. Salah satu aspek penting pembangunan daerah Bali adalah masalah bahasa Bali. Hal ini dimaksudkan untuk menjaga keberadaan bahasa daerah itu sendiri. Bahasa Bali sebenarnya sudah diberikan  mulai diberikan dari tingkat SD sampai perguruan tinggi. Dan saat pembelajaran bahasa Bali tentu tidak akan terlepas dari aksara Bali. Aksara Bali  merupakan bagian dari pembelajaran bahasa daerah yang memiliki tingkat kesulitan yang tinggi. Tersadari atau tidak mempelajari aksara membuat sebagian siswa mengeluh karena dianggap sulit dan tidak menarik. tetapi aksara merupakan pelajaran yang wajib kita pahami karena aksara merupakan kebudayaan yang dititipkan oleh nenek moyang untuk kita lestarikan.
Dilihat dari kenyataan selama ini, pelajaran tentang aksara sangat sedikit diminati. Hal ini wajar jika dilihat dari penunjang sarana pembelajaran aksara yang sangat monoton dan jauh dari kata menarik.,misalnya gambar dan tulisan yang berwarna hitam putih. Buku aksara seperti ini tentu saja tidak menarik keinginan siswa untuk belajar aksara,apalagi untuk anak-anak yang mayoritas sangat menyukai gambar dan warna – warna cerah. Hal ini menjadi salah satu penyebab sebagian siswa cenderung merasa tidak tertarik dengan pembelajaran tentang aksara Bali dikarenakan sarananya kurang menarik minat siswa.
Bertitik tolak dari pendapat bahwa aksara dan bahasa Bali merupakan alat untuk melestarikan pustaka suci yang mengandung antara lain : filsafat kerohanian, serta tentang hal susastra dan politik yang merupakan pegangan hidup masyarakat yang beragama Hindu (Bagus, 1994:6), maka kami memberikan terobosan baru dalam memberikan materi pembelajaran aksara yang menarik,dan tidah monoton,yaitu “ACER Pelestari Budaya Bali”. “ACER Pelestari Budaya Bali”  adalah buku aksara yang dirancang dengan teknik warna dan gambar tetapi berbasis pendidikan. Dengan adanya buku ini diharapkan minat siswa  semakin meningkat untuk mempertahankan kebudayaan bangsa,utamanya budaya Bali.

Perumusan Masalah

1.      Pembelajaran tentang aksara Bali selama ini terasa kurang menarik,dan menjenuhkan.
2.      Berdasarkan permasalahan tersebut,maka program gagasan tertulis ini ingin mengenalkan suatu produk “ ACER Pelestari Budaya Bali “
3.      Diharapkan “ ACER Pelestari Budaya Bali “ ini dapat meningkatkan minat siswa sekolah dasar dalam mempelajari aksara Bali dei terjaganya kelestarian aksara Bali sebagai salah satu kebudayaan Bali

Tujuan Penulisan

1.      Memperkenalkan satu solusi penunjang sarana pembelajaran aksara yang menarik,dan berbasis pendidikan.
2.      Meningkatkan minat siswa terhadap aksara Bali yang merupakan kebudayaan Bali.
3.      Menanamkan rasa cinta budaya kepada siswa SD dalam upaya menjaga keberadaan aksara Bali melalui “ACER Pelestari Budaya Bali”.

Manfaat Penulisan

1.      Menghasilkan “ ACER Pelestari Budaya Bali”  sebagai media pembelajaran aksara yang menarik, dan berbasis pendidikan.
2.      Meningkatkan minat siswa untuk belajar tentang aksara Bali demi menjaga keberlangsungan aksara Bali sebagai ciri khas Bali.


Telaah Pustaka

 Bahasa Bali

Bahasa Bali adalah sebuah bahasa Austronesia dari cabang Sundik dan lebih spesifik dari anak cabang Bali-Sasak. Bahasa ini terutama dipertuturkan di pulau Bali, pulau Lombok bagian barat, dan sedikit di ujung timur pulau Jawa. Di Bali sendiri Bahasa Bali memiliki tingkatan penggunaannya, misalnya ada yang disebut Bali Alus, Bali Madya dan Bali Kasar. Yang halus dipergunakan untuk bertutur formal misalnya dalam pertemuan di tingkat desa adat, meminang wanita, atau antara orang berkasta rendah dengan berkasta lebih tinggi. Yang madya dipergunakan di tingkat masyarakat menengah misalnya pejabat dengan bawahannya, sedangkan yang kasar dipergunakan bertutur oleh orang kelas rendah misalnya kaum sudra atau antara bangsawan dengan abdi dalemnya, Di Lombok bahasa Bali terutama dipertuturkan di sekitar kota Mataram, sedangkan di pulau Jawa bahasa Bali terutama dipertuturkan di beberapa desa di kabupaten Banyuwangi. Selain itu bahasa Osing, sebuah dialek Jawa khas Banyuwangi, juga menyerap banyak kata-kata Bali. Misalkan sebagai contoh kata osing yang berarti “tidak” diambil dari bahasa Bali tusing. Bahasa Bali dipertuturkan oleh kurang lebih 4 juta jiwa.

Aksara Bali
            Aksara Bali adalah aksara tradisional masyarakat Bali dan berkembang di Bali. Aksara Bali merupakan suatu abugida yang berpangkal pada huruf Pallawa. Aksara ini mirip dengan aksara Jawa. Perbedaannya terletak pada lekukan bentuk huruf.
Aksara Bali berjumlah 47 karakter, 14 di antaranya merupakan huruf vokal (aksara suara). Huruf konsonan (aksara wianjana) berjumlah 33 karakter. Aksara wianjana Bali yang biasa digunakan berjumlah 18 karakter. Juga terdapat aksara wianjana Kawi yang digunakan pada kata-kata tertentu, terutama kata-kata yang dipengaruhi bahasa Kawi dan Sanskerta.
Meski ada aksara wianjana Kawi yang berisi intonasi nada tertentu, pengucapannya sering disetarakan dengan aksara wianjana Bali. Misalnya, aksara dirgha (pengucapan panjang) yang seharusnya dibaca panjang, seringkali dibaca seperti aksara hresua (pengucapan pendek).
Dalam aturan menulis aksara Bali, ada 5 warga aksara yang utama, yaitu:
  • Kanthya. Warga kanthya adalah kelompok fonem yang berasal dari langit-langit dekat kerongkongan. Beberapa di antaranya termasuk konsonan celah suara. Yang termasuk warga kanthya adalah konsonan langit-langit belakang/guttural dan celah suara (glotal). Huruf konsonan yang termasuk warga kanthya terdiri dari: Ka (k), Ga (g), Ga gora (gh), Nga (ng). Sedangkan huruf vokal yang termasuk warga kanthya adalah A.
  • Talawya. Warga talawya adalah kelompok fonem yang berasal dari langit-langit mulut. Yang termasuk warga talawya adalah konsonan langit-langit/palatal. Huruf konsonan yang termasuk warga talawya terdiri dari: Ca murca (c), Ca laca (ch), Ja (j), Ja jera (jh), Nya (ny), Sa saga (sy). Sedangkan huruf vokal yang termasuk warga talawya adalah I.
  • Osthya. Warga osthya adalah kelompok fonem yang berasal dari pertemuan bibir atas dan bawah. Yang termasuk warga oshtya adalah konsonan dwibibir/labial. Huruf konsonan yang termasuk warga talawya terdiri dari: Pa (p), Pa kapal (ph), Ba (b), Ba kembang (bh), Ma (m), Wa (w). Sedangkan huruf vokal yang termasuk warga talawya adalah U.

METODE PENULISAN

            Metode yang diterapkan dalam penyusunan tulisan ini adalah metode kajian pustaka Metode kajian pustaka dilakukan dengan mengumpulkan sumber-sumber tertulis dari literatur, media cetak maupun media internet yang relevan yang dapat memberikan informasi dalam pembuatan tulisan ini. Metoda kajian pustaka ini dilakukan untuk mengetahui aksara Bali dan bagian – bagiannya, serta mengetahui sejauh mana pembelajaran aksara Bali selama ini di Bali.  

 Langkah-Langkah dalam Penulisan
Adapun langkah-langkah yang dilakukan dalam penulisan ini adalah sebagai berikut :
1.   Identifikasi Masalah
2.  Pengumpulan informasi dan data
3.   Analisa Permasalahan
4.   Penyusunan tulisan
5.   Bimbingan


ANALISIS DAN SINTESIS
Analisis
            Pembelajaran bahasa Bali yang diberikan selama ini diberikan terasa menjadi momok yang menakutkan bagi siswa. Hal ini dikarenakan siswa merasa tidak mampu mempelajari salah satu materi dalam pembelajaran Bahasa Bali yaitu pembelajaran tentang Aksara Bali. Aksara Bali merupakan bagian materi yang mempelajari tentang tulisan peninggalan nenek moyang. Ketakutan siswa cukup beralasan karena pada dasarnya  mempelajari tulisan dalam bentuk aksara tidaklah mudah. Selain itu alasan tidak menariknya sarana pembelajaran menjadi alasan bagi siswa untuk tidak mempelajari aksara Bali. Padahal jika ditelusuri lebih jauh mempelajari aksara Bali bukan hanya sebuah keharusan atau kewajiban demi mendapatkan sebuah nilai tetapi lebih daripada itu mempelajari aksara Bali merupakan salah satu cara untuk menjaga kelestarian budaya warisan nenek moyang.
            Faktor utama yang menjadikan siswa enggan belajar tentang aksara Bali adalah sarana pembelajaran berupa buku yang hitam putih dengan sedikit potongan gambar hitam putihpula. Padahal siswa sebagian besar sangat menyukai variasi warna dan gambar. Selain menarik untuk dilihat,warna dan gambar juga mampu menjadi penarik minat siswa dalam mempelajari sesuatu. Denga memahami faktor penyebab tersebut maka tidak ada salahnya dilakukan perombaksan saran pembelajaran aksara Bali demi terciptanya generasi-generasi penerus yang mencintai kebudayaannya.
Sintesis
            Bertitik tolak dari permasalahan tersebut maka solusi yang dapat dikembangkan adalah dengan menciptakan sebuah buku aksara Bali yang lebih menarik dan variatif. Penggunaan tekhnik warna dan gambar dapat menarik minat siswa dalam mempelajari aksara Bali yang selama ini dikenal membosankan. Buku tersebut pada nantinya akan dikemas dengan judul “ ACER”.
            Konsep buku ini adalah buku yang variatif dengan desain warna dan gambar menarik tetapi tetap mengacu pada pendidikan karena isi daripada buku ini tetap berpatokan pada silabus materi yang ada.
            Dengan adanya buku ini siswa akan menjadi cinta pada kebudayaannya sendiri tanpa harus merasa terpaksa karena sebuah nilai. Dengan demikian budaya bangsa khususnya kebudayaan Bali akan tetap terjaga ditangan generasi penerus Bangsa.

SIMPULAN DAN SARAN
Simpulan
            Adapun simpulan dari tulisan ini adalah sebagai berikut :
  1. Pembelajaran Bahasa Bali dengan menggunakan “ACER” dapat memacu siswa untuk lebih meningkatkan minta belajarnya terhadap aksara Bali.
  2. Pembelajaran Bahasa Bali dengan menggunakan “ACER” dapat menjadi sebagai salah satu jalan menjaga kelestarian kebudayaan Bali yang semakin memudar khususnya kebudayaan dari segi aksara.
Saran
            Adapun saran yang dapat disampaikan dari penulisan ini adalah :
  1. Diharapkan pemerintah untuk menyediakan sarana yang lebih memadai dalam menunjang pembelajaran aksara Bali demi keberlangsungan aksara tersebut.
  2. Diharapkan kepada pendidik untuk lebih berperan aktif dalam membantu siswa mempelajari tentang aksara Bali.
  3. Diharapkan agar orang tua untuk ikut berperan aktif bersama pendidik untuk bersama-sama membimbing siswa.

Rekomendasi
Pihak lembaga sekolah baik dari yayasan ataupun pihak pendidik diharapkan untuk merealisasikan dan mengembangkan “ ACER” sebagai media pembelajaran siswa khususnya aksara Bali.

DAFTAR PUSTAKA
Agastia, Ida Bagus,1985. "Jenis-Jervis Naskah Bali". Dalam Keadaan dan Perkembangan Bahasa, Sastra, Etika, Tatakrama dan Seal Pertunjukan Jawa, Bali dan Sunda. Editor Soedarsono. Yogyakarta: Proyek Pen- elitian dan Pengkajian Kebudayaan Nusantara (Javanologi). Ditjenbud.
Cooper, Robert L.1989. Language Planing and Social Change. Cambridge University Press. Duija, I Nengah.2006. Agama Hindu sebagai Bentuk Pemertahanan Aksara, Bahasa, dan Sastra
Bali. Makalah Kongres Bahasa Bali. Denpasar: Pemda Bali dan Fakultas Sastra
Unud.
Granoka, Ida Wayan Oka. 1998. Memori Bajra Sandhi, Perburuan Ke Prana Jiwa. Perburuan Seorang Ida Wayan Granoka. Denpasar: Sanggar Bajra Sandhi Bekerja sama dengan PT Seraya Bali Style.
Kuper, Adam dan Jessica Kuper,2000. Ensiklopedi Ihnu-Ilmu Sosial. Edisi Kedua. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Kutha Ratna, I Nyoman.2005. "Peran Aksara Dalam Perubahan Budaya Global: Menyimak Nilai­nilai Kelisanan dan Keberaksaraan". Dalam Keberaksaraan dalam Kebudayaan. Editor Made Suastika dan I Nyoman Kutha Ratna. Denpasar: Program Studi Magister dan Program Doktor Kajian Budaya Unud. Hal. 129.
Latif, Yudi, Idi Subandy Ibrahim (ed). 1996. Bahasa dan Kekuasaan, Politik Wacana di Panggung Orde Baru. Bandung: Mizan
Mu,adz, Husni M. 2000. " Bahasa Daerah sebagai Bahasa Pengantar dan sebagai Mata Pelajaran dalam Sistem Pendidikan". Dalam Bahasa Indonesia dalam Era Globalisasi. Pernantapan Peran Bahasa Sebagai Sarana Pembangunan Bangsa Penyunting Hasan Alwi dkk. Jakarta: Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
Mulyadi, Sri Wulan Rujiati. 1994. Kodiko/ogi iVfelayu di Indonesia. Jakarta: Fakultas Sastra Ul. Pigeaud, Th,1967. Lieterture of Java. Volume 1. Leiden: The Haque
Warjana, I Nyoman.1997. Dharmagita. Jakarta: Dirjen Bimas Hindu dan Budha Departemen Agama RI.

2 komentar:

  1. terimakasih banyak ya? sudah berbagi cerita & berita yang sangat menarik. akhir-akhir ini sudah jarang mendapati blog berisi artikel manfaat seperti ini, keren!!

    BalasHapus
  2. Artikelnya sangat bermanfaat sekali, makasih ne ya!! beritanya bagus banget dan sangat menarik di baca siang ini. Ijin share juga ya, terimakasih sekali lagi

    BalasHapus